Bahasa tubuh adalah bagian tersembunyi dalam proses komunikasi. Bukan hal baru bahwa manusia telah menggunakan bahasa tubuh sejak sejarah kehidupan awal bergulir, namun beberapa abad yang lalu hanya ada sedikit orang yang memahami kekuatan bahasa tubuh.
Pada saat
ini banyak kesalahan dalam penyampaian informasi dari satu orang kepada rekan
kerjanya atau dari atasan kepada bawahannya dikarenakan kesalahan pemilihan
kata-kata yang tepat dan penggunaan bahasa tubuh yang bercampur dengan emosi
seseorang yang bersifat sesaat. Kita ambil contoh misalkan sesorang atasan yang
sedang marah dikarenakan kinerja bawahannya yang kurang optimal dengan cara
menghentakan meja sambil menggunakan telunjuknya untuk menunjuk bawahannya yang
diiringi dengan kata-kata yang kasar. Hal ini bukan membuat bawahannya
meningkatkan motivasi untuk dapat bekerja lebih baik malah menjatuhkan mental
bawahannya.
Padahal
kita tahu sendiri dalam dunia kerja antara atasan dan bawahan merupakan suatu rangkaian
kerja yang yang saling membutuhkan dan menguntungkan (simbiosis mutualisme).
Sang atasan tidak dapat bekerja dengan baik tanpa bawahannya, begitu juga
sebaliknya.
Nah…
bagaimana cara kita mengatasi masalah diatas??caranya yaitu dengan mempelajari bahasa
tubuh yang baik merupakan salah satu alternatifnya.
Beberapa
jenis gerakan tubuh kita adalah bawaan dari lahir. Gerakan-gerakan ini secara
otomatis akan terjadi dalam situasi tertentu dan orang lain yang melihatnya
dengan segera dapat membaca bahasa tubuh kita. Banyak bahasa tubuh yang
dipelajari dalam interaksi dengan orang lain. Dalam dunia kerja, semua gerakan
yang kita pelajari akan menyatu dengan diri kita dan menjadi karakter sekunder
kita.
Ada
beberapa bagian utama dalam studi bahasa tubuh agar kita dapat dengan mudah
untuk mempelajarinya. Namun masalahnya makna gerakan-gerakan tubuh yang
dipelajari sangat bervariasi dari budaya yang satu ke budaya yang lain. Kita
ambil contoh misalnya budaya orang barat yang bertemu dengan sahabat lamanya, mereka
berjabat tangan dan saling berpeluk. Berbeda dengan budaya orang Indonesia yang
hanya berjabat tangan saja.
Di bawah
ini ada beberapa cara menggunakan bahasa tubuh yang benar terutama untuk
menarik perhatian dan kepercayaan dari rekan kerja atau atasan kita, hal ini
terbagi maenjadi 2 hal, yakni primary support dan secondary support.
Primary support adalah cara utama penggunaan bahasa tubuh yang digunakan pada
lawan bicara. Primary support biasanya merupakan hal utama yang dilihat lawan
bicara kepada kita sebagai lawan bicara subjek tersebut. Sedangkan secondary
support adalah cara penunjang/sekunder bahasa tubuh utama atau primary support
pada saat berbicara.
Hal-hal
yang berkaitan dengan primary support, yaitu :
- Cara berpakaian dan common sense
Kita tahu
bahwa cara kita memakai pakaian merupakan salah satu cara kita untuk
mengekspresikan diri kita sebenaranya dan apa yang ingin kita buktikan.
Misalnya
pada saat pergi ke kantor anda memakai pakaian yang standar perkantoran seperti
kemeja, celana dan sepatu dengan ukuran yang pas. Dengan cara seperti anda
dapat menunjukkan bahwa orang yang melihat anda bisa menyimpulkan bahwa anda
berhasil dalam menyesuaikan diri dengan cara berpakaian, hal ini membuat atasan
anda bisa lebih percaya sama kita untuk memberi keyakinan pada anda bahwa anda
dapat menjalankan tugas yang akan diberikan pada kita.
- Cara duduk
Pada saat
atasan anda memanggil anda untuk pergi keruangannya membicarakan tugas baru
anda harus bisa menggunakan bahasa tubuh anda untuk membuat atasan anda yakin
kepada anda. Awalnya saat anda masuk ruangan berucaplah salam dan berilah
senyuman yang lebar kepada atasan anda guna untuk membuat kesan yang baik pada
dia. Setelah itu jabatlah tangannya, lalu ambilah posisi duduk yang baik yaitu
dengan duduk tegak, badan agak condong kearah lawan bicara, berusaha untuk
tetap tenang, tetap pasang senyum lebar sehingga bisa membuat kelopak mata kita
terbuka lebar dan tetap pandangi mata atasan anda secara tetap. Dengan posisi
duduk yang seperti itu dapat memberikan informasi melalui bahasa non verbal
bahwa anda siap untuk mendengarkan dan merasa tertarik akan apa yang akan
dibicarakan pada saat itu.
- Cara berdiri
Cara
berdiri yang baik adalah tegak yang berlawanan dengan membungkuk karena di
posisi tubuh anda yang seperti itu memberikan informasi-informasi yang positif
ke dunia luar.
Hal-hal
yang berhubungan dengan secondary support, yaitu :
- Mata, Alis, dan Hidung
Pada saat
berbicara mata diusahakan memaksimalkan pandangan mata agar terfokus pada mata
lawan bicara dan alis mengikuti lebar mata dan diusahakan agar tidak terjadi
kerutan. Hal ini dilakukan untuk menyampaikan informasi kepada lawan bicara
bahwa anda tertarik terhadap bahan pembicaraan. Apabila terjadi kerutan pada
alis maka akan menimbulkan kesan bahwa anda heran apa yang dibicarakan lawan
bicara anda. Dan apabila salah satu alis dinaikkan maka akan menyampaikan
informasi ketidak percayaan anda terhadap lawan bicara.
Usahakan
pada saat berbicara gerakan hidunng diminimalisirkan karena dengan gerakan
hidung yang kembang kempis dapat mengganggu konsentrasi dan menunjukkan
keraguan anda saat berbicara.
- Raut wajah
Disaat
berbicara usahakan mulut terbuka sedikit untuk menyampaikan bahwa kita siap
untuk menerima dan menyukai bahan pembicaraan. Hindari membuat kerutan dan
bentuk-bentuk lain di wajah karena hal itu menyampaikan informasi bahwa anda
tidak tertarik pada bahan pembicaraan dan dapat mengganggu konsentrasi lawan
bicara anda.
- Tangan
Diusahakan
pada saat bicara disaat duduk tangan anda tetap diatas paha dan tidak membuat
gerakan-gerakan yang tidak diperlukan. Misalnya sering menggaruk-garuk kepala
dan hidung karena itu menyampaikan informasi bahwa anda tidak percaya diri dan
tidak dapat mengikuti alur pembicaraan. Saat bicara hindarilah gerakan tangan
yang menyilang di dada pada saat berbicara dengan atasan atau rekan kerja.
Biarkanlah tangan anda tetap diposisinya karena dengan posisi tangan tersilang
di dada menyampaikan informasi bahwa anda menutup diri dari pembicaraan dan
posisi itu juga menunjukan bahwa anda sedang melindungi diri anda.
Hindari juga meremas-remas tangan pada saat berbicara karena itu
menyampaikan informasi bahwa anda itu sedang gugup dan tidak tertarik dengan
bahan pembicaraan. Rasa gugup itu merupakan salah satu tanda bahwa anda tidak percaya
diri.
- Kaki
Pada saat
duduk diusahakan posisi kaki tetap pada posisinya, hindari
menggerak-gerakan kaki karena hal itu menyampiakan informasi bahwa anda sedang
gugup dan seolah-olah anda tidak siap untuk menerima bahan pembicaraan.
Pada saat
berbicara di saat berdiri usahakan posisi kaki terbuka sedikit melebar berapa
sentimeter karena itu dapat menyampaikan informasi bahwa anda siap untuk
menerima bahan pembicaraan. Hindari untuk menyilangkan kaki karena hai
itu menyampaikan informasi bahwa anda telah merasa bosan dan jenuh terhadap
bahan pembicaraan.
Primary
support dan secondary support ini harus banyak dilatih agar dapat digunakan
dengan baik dan dalam kesempatan yang baik pula, agar penyampaian informasi
yang ingin anda berikan ini dapat diterima dan dimengerti dengan baik pula oleh
lawan bicara anda juga. Karena itu jangan pernah merasa bosan untuk
mempraktikan serta mencoba menguasai tubuh anda sendiri agar tampak lebih
percaya diri
Sekian semoga terbantu dengan artikel ini untuk tugas kuliah sobat semua, sampai jumpa di Materi Pendidikan Selanjutnya dari Raja_Dihati. Wassalam...
0 Komentar:
Post a Comment
Pemberitahuan :
Mohon maaf apabila komentar Sobat dari Facebook tidak bisa saya jawab semua, dikarenakan sulit untuk memoderasi komentar dari Facebook, bila sobat ada pertanyaan yang ingin lansung saya jawab, silakan Sobat berkomentar dari id Blogger.
** Jika anda terbantu dengan apa yang ada di blog ini jangan lupa untuk IZIN COPAS dan Ucapan Terimasih pada kotak komentar di bawah.**