Tujuan Penciptaan Manusia

Wednesday, March 5, 2014

print this page
send email
A. Manusia sebagai hamba Allah (‘abdullah)
Yaitu dengan cara mengabdi kepada Allah SWT (Q.S. 51:56). Sebagai hamba Allah, manusia diwajibkan beribadah kepada Allah, dalam arti selalu tunduk dan taat atas perintah-Nya guna mengesakan dan mengenal-Nya sesuai dengan petunjuk yang telah diberikannya. Ibadah mengandung dua pengertian, yaitu pengertian khusus dan pengertian umum. Dalam pengertian khusus, ibadah adalah melaksanakan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara hamba dan Tuhannya yang tata caranya ditur secara terperinci di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, sedang ibadah dalam arti luas adalah aktivitas yang titik tolaknya ikhlas dan ditujukan untuk mencapai ridha Allah berupa amal saleh.  Dari segi sasarannya, ibadah dapat diklasifikasikan atas tiga macam, yaitu ibadah person, ibadah antarperson dan  ibadah sosial.


B. Manusia Sebagai Khalifatullah
Kehidupan manusia di dunia adalah sebagai wakil Allah SW#T (Q.S. 2:30, 38:26) sebagai pengganti dan penerus person (species) yang mendahuluinya, pewaris-pewaris dimuka bumi (Q.S. 27:62). Disamping itu manusia adalah pemikul amanah yang semula ditawarkan pada langit, bumi dan gunung, yang semuanya enggan menerimanya, namun dengan ketololannya manusia mau menerima amanah itu (Q.S. 33:72). Manusia diberikan mandat dari Allah dengan maksud untuk :

1. Patuh dan tunduk sepenuhnya pada perintah Allah SWT, serta menjauhi larangan-Nya.

2. Bertanggung jawab atas kenyataan dan kehidupan di dunia sebagai pengemban amanah Allah.

3. Berbekal diri dengan berbagai ilmu pengetahuan, hidayah agama, dan kitab suci.

4. Menerjemahkan segala sifat-sifat Allah SWT, pada perilaku kehidupan sehari-hari dalam batas-batas kemanusiaannya.


5.  Membentuk masyarakat Islam yang ideal yang disebut dengan “ummah”, yaitu masyarakat yang sejumlah perseorangannya mempunyai keyakinan dan tujuan yang sama, yaitu menghimpun diri secara harmonis dengan maksud untuk bergerak maju kearah tujuan bersama.

6. Mengembangkan fitrahnya sebagai khalifatullah yang mempunyai kehendak komitmen dengan tiga dimensi, yaitu : kesadaran, kemerdekaan dan kreatifitas. Ketiga kehendak itu ditopang oleh ciri idealnya, yaitu :kebenaran (pengetahuan), kebajikan (akhlak) dan keindahan (estetika).

7. Mengambil bumi dan isinya sebagai alat untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat dalam semua asfek kehidupan, serta dalam rangka mengabdi kepada Allah.

8.Menjadi penguasa untuk mengatur bumi dengan upaya memakmurkan dan mengelola negara untuk kesejahteraan masyarakat sebagaimana yang dijanjikan kepada seluruh masyarakat yang beriman bukan kepada seseorang atau suatu kelompok tertentu.

9. Membentuk suasana aman, tentram dan damai dibawah naungan ridha Allah SWT, sebagimana yang digambarkan dalam Al-Qur’an,”baldatun Thoiyyabtun wa Rabbun Ghofur”.

10. Lebih jauh lagi, tugasmanusia sebagai khalifatullah adalah menjadi seniman yang islami, yaitu seniman yang terciptakan dalam rangka mengabdi karena Allah SWT.


C. Manusia sebagai warosatul anbiya’
Nabi Muhamamd SAW diutus kebumi adalah untuk mengmban misi “rahmatan lil alamin”(Q.S. 21:107), yakni misi yang membawa dan mengajak manusia, dan seluruh sekalian alam untuk tunduk dan taat pada syariat-syariat dan hukum Allah SWT, untuk mencapai kesejahteraan, kedamaian, dan keselamatn dunia akhirat


Misi itu disempurnakan dengan pembentukan pribadi yang Islami, yaitu kepribadian yang berjiwa  tauhid, kreatif, beramal saleh, serta bermoral tinggi dengan berpijak pada trichotomi (tiga kekuatan rohani pokok) yaitu :
  1. Individualitas, yakni kemampuan diri pribadi sebagai makhluk pribadi.
  2. Sosialitas, yakni kemampuan mengembangkan diri selaku anggota masyarakat.
  3. Moralitas, yakni kemampuan mengambangkan diri selaku anggota masyarakat berdasarkan moralitas (nilai-nilai moral dan agama).

Disamping itu, misi tersebut berpijak pada trilogi hubungan manusia, yaitu :
  1. Hubungan dengan Tuhan, karena manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya.
  2. Hubungan  dengan masyarakat, karena manusia sebagai anggota masyarakat.
  3. Hubungan dengan alam sekitar, karena manusia selaku pengelola, pengatur, serta pemanfaatan kegunaan alam

Dalam melakukan misi sebagai warosatyul anbiya’, perlu bertolak pada prinsip-prinsip kerasulan, yakni :
  1. Amar ma’ruf dan nahi munkar (Q.S. 3:105,110).
  2. Menyebarkan  misi Iman, Islam dan ihsan  dengan menjadikan prinsip tauhid sebagai inti pendakwaan.
  3. Memenuhi kebutuhan manusia, baik kebutuhan primer (dloruri), kebutuhan sekunder (haji), dan kebutuhan pelengkap (tahsini).


Demikian sedikit penjelasan seputar "Tujuan Penciptaan Manusia" yang bisa saya himpun dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat dan dapat membantu anda. Wassalam.

Kumpulan Artikel Terkait yang lainnya lihat   DISINI



Cpx24.com CPM Program

0 Komentar:

Post a Comment

Pemberitahuan :
Mohon maaf apabila komentar Sobat dari Facebook tidak bisa saya jawab semua, dikarenakan sulit untuk memoderasi komentar dari Facebook, bila sobat ada pertanyaan yang ingin lansung saya jawab, silakan Sobat berkomentar dari id Blogger.

** Jika anda terbantu dengan apa yang ada di blog ini jangan lupa untuk IZIN COPAS dan Ucapan Terimasih pada kotak komentar di bawah.**



close
Chat