Syarat Diterimanya Syahadat

Thursday, January 16, 2014

print this page
send email
Syahadah yang diikrarkan seorang muslim tidak hanya sebagai ibadah lisan yang hanya diucapkan. Ia juga mencakup sikap dan perbuatan. Di mana syahadah menuntut seseorang untuk melakukan dan bersikap sesuai dengan tuntutan syahadah tersebut.

1. Ilmu Yang Menolak Kebodohan

Seorang yang bersyahadah mesti memiliki pengetahuan tentang syahadatnya. Ia wajib memahami arti dua kalimat ini serta bersedia menerima hasil ucapannya. Orang yang jahil atau bodoh tentang makna syahadatain tidak mungkin dapat mengamalkannya. Manusia berkewajiban mempelajari pengertian dari syadahah Laa Ilaha Illa Allah.

Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.” (QS. Muhammad: 19).

Mereka yang bersyahadat adalah Allah, malaikat, dan orang-orang yang berilmu (para nabi dan orang beriman).

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan, para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu), tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali Imran: 18)


2. Keyakinan Yang Menolak Keraguan
Seorang yang bersyahadat mesti meyakini ucapannya sebagai suatu yang diimaninya dengan sepenuh hati tanpa keraguan. Keyakinan membawa seseorang pada istiqomah dan mendorong seseorang melakukan konsekuensinya, sedangkan ragu-ragu menimbulkan kemunafikan.

Iman yang benar adalah yang tidak bercampur dengan keraguan sedikitpun tentang ketauhidan Allah.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al-Hujurat: 15).

Keyakinan kepada Allah menjadikan seseorang terpimpin dalam hidayah.

Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar, dan mereka meyakini ayat-ayat kami.” (QS. As-Sajdah: 24).

Keyakinan kepada Allah menuntut keyakinan kepada firman-Nya yang tertulis pada kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi dan rasul. Allah menurunkan kitab-kitab itu sebagai petunjuk hidup.

Di antara ciri mukmin adalah tidak ragu terhadap kebenaran kitabullah dan yakin terhadap hari Akhir.

Alif laam miin. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Baqarah: 1-5).


3. Keikhlasan Yang Menolak Kesyirikan

Ucapan syahadat mesti diiringi dengan niat yang ikhlas lillahi ta’ala. Ucapan syahadat yang bercampur dengan riya’ atau kecenderungan tertentu tidak akan diterima Allah. Ikhlas dalam bersyahadat merupakan dasar yang paling penting dalam pelaksanaan syahadat.

Syahadat merupakan ibadah, karenanya harus dilakukan dengan ikhlas.

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Kesyirikan menghapus amal amal seseorang, betapapun banyaknya amal itu.

Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65).

Ibadah yang tidak diniatkan dengan ikhlas tidak diterima oleh Allah Ta’ala.

Katakanlah: Sesungguhnya Aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (QS. Al-Kahfi: 110).


4. Ash-Shidqu (benar) Yang Menolak Kejujuran

Dalam pernyataan syahadat muslim wajib membenarkan tanpa dicampuri sedikitpun dusta (bohong). Benar adalah landasan iman, sedangkan dusta landasan kufur. Sikap shiddiq akan menimbulkan ketaatan dan amanah. Sedangkan dusta menimbulkan kemaksiatan dan pengkhianatan.

Ciri-ciri taqwa adalah sikap shiddiq (jujur)

Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.” [QS. Az-Zumar: 33].

Orang yang benar dan jujur syahadahnya akan terbukti dalam medan jihad dan Allah membalas mereka, sedangkan orang-orang munafik akan mendapat siksa.

Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya). Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. Al-Ahzab: 23-24].

Ciri kemunafikan adalah dusta

Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah: 8-10).

Kebenaran dan kemunafikan diuji melalui cobaan. Untuk dilihat siapa sesungguhnya yang jujur dengan keimanannya.

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta." (QS. Al-Ankabut: 2-3).

Sikap benar mengajak kepada kebaikan dan kebaikan membawa ke surga. Sifat dusta mengajak kepada keburukan dan keburukan membawa ke neraka. Rasulullah bersabda,

Sesungguhnya kejujuran menunjukkan kepada kebajikan dan kebajikan menunjukkan kepada surga. Seseorang berlaku jujur sehingga ia dicatat sebagai orang jujur. Sesungguhnya dusta menunjukkan kepada kejahatan dan kejahatan menunjukkan kepada neraka. Seseorang berlaku dusta hingga ia ditulis sebagai pendusta.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hendaknya seorang muslim melakukan hal-hal yang sejalan dengan keyakinannya dan meninggalkan yang meragukanmu, sesungguhnya benar itu menenangkan (hati) sedangkan dusta itu meragu-ragukan.

Rasulullah bersabda,

Tinggalkan apa yang merugukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu.


5. Mahabbah (Kecintaan) Yang Menolak Kebencian
Dalam menyatakan syahadat ia mendasarkan pernyataannya dengan cinta. Cinta ialah rasa suka yang melapangkan dada. Ia merupakan ruh dari ibadah, sedangkan syahadatain merupakan ibadah yang paling utama. Dengan rasa cinta ini segala beban akan terasa ringan, tuntutan syahadatain akan dapat dilaksanakan dengan mudah.

Cinta kepada Allah yang teramat sangat merupakan sifat utama orang beriman. Allah berfirman,

Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah, dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).

Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya menyebabkan datangnya rasa manis keimanan, sabda Rasulullah saw.,

Ada tiga perkara yang barangsiapa pada dirinya perkara itu akan mendapatkan manisnya iman; Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya daripada selainnya, mencintai seseorang atau membencinya karena Allah, dan benci kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci jika dilemparkan ke neraka.” (Muttafaq Alaihi).

Seorang mukmin mendahulukan kecintaan kepada Allah, Rasul, dan jihad dari kecintaan terhadap yang lain.

Katakanlah: "Jika bapak-bapak , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya", dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS. At-Taubah: 24).


6. Menerima Yang Jauh Dari Penolakan
Muslim secara mutlak menerima nilai-nilai serta kandungan isi syahadatain. Tidak ada keberatan dan tanpa rasa terpaksa sedikitpun. Baginya tidak ada pilihan lain kecuali Kitabullah dan sunnah Rasul. Ia senantiasa siap untuk mendengar, tunduk, patuh, dan taat terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya.

Mukmin adalah mereka yang bertahkim (berhukum) kepada Rasul Allah dalam seluruh persoalannya kemudian ia menerima secara total keputusan Rasul, tanpa ragu-ragu dan kebenaran sedikitpun.

Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisa’: 65).

Ciri orang beriman ialah menerima ketentuan dan perintah Allah tanpa keberatan dan pilihan lain.

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 36).

Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dia kehendaki dan memilihnya, sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia).” (QS. Al-Qashash: 68).

Ciri mukmin ialah mendengar dan taat terhadap Allah dan Rasul dalam seluruh masalah hidup mereka.

Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan: "Kami mendengar, dan kami patuh", dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. An-Nur: 51).


7. Pelaksanaan Yang Jauh Dari Sikap Statik atau Diam
Syahadatain hanya dapat dilaksanakan apabila diwujudkan dalam amal yang nyata. Maka muslim yang bersyahadat selalu siap melaksanakan ajaran Islam yang menjadi aplikasi syahadatain. Ia menentukan agar hukum dan undang-undang Allah berlaku pada diri, keluarga, maupun masyarakatnya.

Perintah Allah untuk bekerja di jalanNya dengan perhitungan nilai kerja itu di sisi Allah.

Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah: 105).

Orang yang beramal shalih karena Allah, baik-laki-laki maupun perempuan akan mendapat kehidupan yang baik dan surga Allah.

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)

Wallahu'alam bish shawab

Kumpulan makalah yang lainnya lihat   DISINI



Cpx24.com CPM Program

0 Komentar:

Post a Comment

Pemberitahuan :
Mohon maaf apabila komentar Sobat dari Facebook tidak bisa saya jawab semua, dikarenakan sulit untuk memoderasi komentar dari Facebook, bila sobat ada pertanyaan yang ingin lansung saya jawab, silakan Sobat berkomentar dari id Blogger.

** Jika anda terbantu dengan apa yang ada di blog ini jangan lupa untuk IZIN COPAS dan Ucapan Terimasih pada kotak komentar di bawah.**



close
Chat