Makalah Konsep Marketing Asuransi Syariah

Wednesday, October 23, 2013

print this page
send email

BAB I
PENDAHULUAN

Pemasaran bukanlah sekadar perluasan dari penjualan. Pemasaran sama sekali bukan sebuah aktivitas yang khusus. Pemasaran meliputi keseluruhan bisnis. Pemasaran adalah keseluruhan bisnis yang dilihat dari sudut pandang hasil akhir yang dicapai, yaitu sudut pandang pelanggan. Ia juga mengemukakan bahwa pemasaran adalah fungsi yang berbeda dan merupakan fungsi yang unik dari suatu bisnis. Kemudian Drucker juga menyebutkan bahwa dalam setiap bisnis, hanya pemasaran dan inovasi yang menghasilkan pendapatan, yang lain hanya menciptakan biaya. "Only marketing and innovation generate revenue, the rest creates cost". Baker menulis dalam bukunya bahwa definisi Drucker ini mungkin merupakan definisi pertama yang mengantisipasi munculnya pemasaran sebagai disiplin bisnis kunci.



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemasaran
Profesor Kotler mengawali bukunya dengan pertanyaan, apakah arti istilah pemasaran? Sebagian besar orang (kta Kotler) mengidentikkan pemasaran secara keliru dengan penjualan dan promosi.1 [1] 

Padahal, penjualan bukanlah bagian yang paling penting dari pemasaran. Penjualan hanyalah "the tip of the marketing iceberg". Penjualan hanyalah salah satu dari bagian fungsi pemasaran dan seringkali bukan merupakan bagian terpenting.

Profesor Michael J. Beker dalam bukunya Marketing, an Introductory Tex-6th Edition 2, [2] Mendata enam belas definisi berbeda tentang pemasaran yang diambil dari berbagai sumber sesuai dengan urutan kronologis. Ia menyimpulkan bahwa terdapat sebuah perubahan penekanan karena disiplin ilmu ini telah berkembang sejak profesor bidang pemasaran yang pertama dinobatkan di Wharton Business School di era 1880-an.

Peter F. Drucker yang sering disebut sebagai guru manajemen, mengatakan bahwa pemasaran bukanlah sekadar perluasan dari penjualan. Pemasaran sama sekali bukan sebuah aktivitas yang khusus. Pemasaran meliputi keseluruhan bisnis. Pemasaran adalah keseluruhan bisnis yang dilihat dari sudut pandang hasil akhir yang dicapai, yaitu sudut pandang pelanggan. Ia juga mengemukakan bahwa pemasaran adalah fungsi yang berbeda dan merupakan fungsi yang unik dari suatu bisnis.
 [1] Philip Kotler dan Gary Armstrong. Principles of Marketing, fifth edition. Prentice-Hall, Inc. 1980, hlm. 5
 [2] Michael J. Baker. Marketing, an Introductory Tex-6th. Edition. Palgrave. 1997


Kemudian Drucker juga menyebutkan bahwa dalam setiap bisnis, hanya pemasaran dan inovasi yang menghasilkan pendapatan, yang lain hanya menciptakan biaya. "Only marketing and innovation generate revenue, the rest creates cost". Baker menulis dalam bukunya bahwa definisi Drucker ini mungkin merupakan definisi pertama yang mengantisipasi munculnya pemasaran sebagai disiplin bisnis kunci.3 [3]

Salah satu definisi pemasaran yang cukup formal di kalangan pakar pemasaran di Amerika, dari organisasi profesional pemasaran, berbunyi:

"Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan pendistribusian barang, jasa dan ide untuk menciptakan pertukaran dalam kelompok yang dituju, di mana proses ini dapat memuaskan pelanggan dan tujuan perusahaan." (American Marketing Association : AMA. 1985).

Profesor Frederick E. Webster, Jr dalam artikelnya "The Changing Role of Marketing in the Corporation", yang diterbitkan Journal of Marketing, vol. 56 pada Oktober 1992 mengemukakan, "Bentuk-bentuk organisasi yang baru termasuk di dalamnya adalah kemitraan strategis (strategic partnership) dan jaringan stategis (strategic network), menggantikan organisasi-organisasi yang bersifat sederhana, melakukan transaksi berbasis pasar (market based transaction) dan juga bersifat hirarkis-birokratis tradisional. Fungsi manajemen pemasaran secara historis yang berdasarkan paradigma (microeconomic maximization) hars secara kritis diuji relevansinya terhadap teori dan praktek pemasaran di era 1990-an. Sebuah konsepsi baru pemasaran akan berfungsi pada pengelolaan kemitraan strategis dan memposisikan perusaan tersebut diantara vendors dan pelanggan dalam value-chain dengan sasaran untuk memberikan value yang superior kepada  [3] Peter F. Drucker. Manajement: Tasks, Responsibilities, Practics, Harper & Row, New York. 1973, hlm. 65 pelanggan (customer relationship) akan dilihat sebagai sumberdaya kunci yang strategis dari sebuah bisnis".

Sementara waktu ia menjelaskan bahwa cakupan dari suatu hubungan pemasaran berubah dari transaksi (transactions) menjadi transaksi berulang (repeat transaction) menjadi hubungan jangka panjang (long-term relatiionship), menjadi kemitraan antara pembeli-penjual (buyer-seller partnership) yang bersifat "mutual total dependence", menjadi aliansi strategis (strategic alliances) termasuk didalamnya joint ventures, menjadi organisasi jaringan (network organization), dan menjadi integrasi vertikal (vertical integration). Ia juga mengakui bahwa kita harus mendefinisikan ulang peranan pemasaran.

Untuk mempertimbangkan peranan baru pemasaran dalam korporasi yang sedang berkembang, kita harus menyadari bahwa pemasaran sebenarnya beroperasi pada tiga level yang berbeda, yang mencerminkan tiga tingkat strategi.
  1. Pada Tingkat Korporat. Pemasaran adalah untuk Analisis Struktur Pasar. Orientasi dan Dukungan Pelanggan, serta Memposisikan Perusahaan dalam Value Chain.
  2. Pada Tingkat Bisnis atau SBU (Strategic Busines Unit). Pemasaran adalah untuk Segmentasi dan Targeting Pasar, Memposisikan Produk, serta Memutuskan kapan serta bagaimana menjalin kemitraan.
  3. Pada Tingkat Operational. Pemasaran adalah untuk Marketing Mix, Mengelola Pelanggan, serta melakukan Reseller Relationship.
Akhirnya, Webster juga berpendapat bahwa ada suatu kebutuhan untuk suatu Kerangka Kerja Konseptual yang Diperluas.

Kemudian muncullah gagasan-gagasan pemasaran yang baru, misalnya dari Profesor Philip Kotler, pakar marketing terkemuka saat ini, dalam buku teksnya yang digunakan secara luas, Marketing Manajement.4 [4] yang mendefinisikan bahwa pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerial di mana individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk yang bernilai.


B. Pengertian Pemasaran (Syariah)
Berangkat dari definisi pemasaran yang telah disepakati dewan World Marketing Association (WMA) dalam World Marketing Conference di Tokyo pada April 1998, maka dapat didefinisikan pemasaran dalam perspektif syariah sebagai berikut:

Pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholders-nya yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam (Marketing syariah is a strategic business discipline that directs the process of creatiing, offering and changing value from one initiator to its staheholders, and the whole process should be in accordance with muamalah principles in Islam).


C. Prinsip-Prinsip Pemasaran Dalam Perspektif Syariah
Ada komponen utama dalam pemasaran yang harus kita tahu jika ingin melihat konsep pemasaran secara utuh dari sudut pandang syariah Islam. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa konsep  pemasaran itu sendiri dapat kita temukan dalam fiqih Islam, misalnya dalam bentuk wakalah, simsar (perwakilan).
[4] Philip Kotler, Marketing Management 7th Edition  Addison, Wesley Publishing, 1991, hlm. 5

Konsep Strategic Business Architecture-nya Hermawan Kartajaya dalam meninjau marketing dalam perspektif syariah, sebagaimana ia tulis bersama Prof. Philip Kotler (bapak marketing saat ini) dalam beberapa buku, misalnya dalam "Repositioning ASIA From Bubble To Sustainable Economy" dan dalam "Rethingtking Marketing-Sustainable Marketing Enterprise in Asia" juga dimuat dalam Global Marketing-nya. Warren J. Keegan. Konsep ini original dari seorang pakar marketing dunia yang berasal dari Indonesia. Konsep tersebut selain telah teruji di beberapa perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, juga telah diakui oleh pakar marketing dunia.

Komponen utama atau konsep utama dalam pemasaran yaitu :
  1. Segmentation (segmentasi)
  2. Targenting (target pasar)
  3. Positioning (penentuan posisi)
  4. Marketing Tactic (taktik pemasaran)
  5. Differentiation (diferensiasi)
  6. Marketing Mix (Bauran pemasaran)
  7. Selling (penjualan)
  8. Marketing Value (nilai pemasaran)
  9. Brand (merek)
  10. Service (pelayanan)
  11. Process (proses)


BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah tersebut diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, "Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan pendistribusian barang, jasa dan ide untuk menciptakan pertukaran dalam kelompok yang dituju, di mana proses ini dapat memuaskan pelanggan dan tujuan perusahaan." (American Marketing Association : AMA. 1985).

Pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholders-nya yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam (Marketing syariah is a strategic business discipline that directs the process of creatiing, offering and changing value from one initiator to its staheholders, and the whole process should be in accordance with muamalah principles in Islam).



DAFTAR PUSTAKA

Amin Suma. Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional. Ciputat. 2006
Michael J. Baker. Marketing, an Introductory Tex-6th. Edition. Palgrave. 1997
Peter F. Drucker. Manajement: Tasks, Responsibilities, Practics, Harper & Row, New York. 1973
Philip Kotler dan Gary Armstrong. Principles of Marketing, fifth edition. Prentice-Hall, Inc. 1980
Philip Kotler, Marketing Management 7th,  Edition Addison, Wesley Publishing, 1991



Cpx24.com CPM Program

2 Komentar:

  1. trimakasih sangat membantu sekali, minta copas ya kak

    ReplyDelete
  2. trimakasih sangat membantu sekali, minta copas ya kak

    ReplyDelete

Pemberitahuan :
Mohon maaf apabila komentar Sobat dari Facebook tidak bisa saya jawab semua, dikarenakan sulit untuk memoderasi komentar dari Facebook, bila sobat ada pertanyaan yang ingin lansung saya jawab, silakan Sobat berkomentar dari id Blogger.

** Jika anda terbantu dengan apa yang ada di blog ini jangan lupa untuk IZIN COPAS dan Ucapan Terimasih pada kotak komentar di bawah.**



close
Chat