Belajar Mengenal Fase-Fase Siklus Respons Seksual Pada Laki-Laki

Tuesday, August 28, 2012

print this page
send email

Apa yang terjadi pada tubuh laki-laki ketika nafsu dan gairah seksualnya menggelegar? Bayangkan saat kita bersama pasangan kita, mengalami tegang dan terangsang, merasakan kebutuhan yang luar biasa untuk mengeluarkan tegangan seksual kita. Dalam hitungan detik antara saat kita mengetahui akan keluar dan saat benar-benar keluar, perasaan kita seakan melayang-layang diangkasa, menunggu momen orgasme yang akan menuntaskan semua kenikmatan.



1. Fase Keterangsangan
    Fase ini bisa berlangsung selama berjam-jam, namun juga bisa cuma beberapa menit. Ada beberapa orang yang suka memperlama tahap keterangsangan ini, sebenarnya memang tidak begitu berbahaya, namun semakin lama rangsangan akan terasa tidak nyaman karena pada saat terangsang, otot menegang, kulit merona, puting susu menegang, dan begitu juga dengan penis. Meski kita tidak menyadarinya, akibat rangsangan ini buah zakar kita akan membengkak, kantung zakar mengencang, dan penis mengeluarkan cairan pelumas yang disebut pre-cum yang dihasilkan untuk melicinkan gerakan kulit luar yang ada disekitar glans. Cairan ini dapat menjadi perangsang seksual yang sama merangsangnya dengan pelumas yang dihasilkan wanita dari vaginanya.ketika mereka masuk tahap keterangsangan.
Ereksi terjadi ketika otak mengirim pesan ke sel-sel saraf dipenis dan merangsang pelepasan natrium oksida, bahan kimia yang melebarkan pembuluh-pembuluh yang emasok darah ke penis. Akibatnya pusat ruang-ruang jaringan spons dalam penis (corpora covernosae) terisi dengan darah, yang kemudian mengerutkan pembuluh-pembuluh vena yang memungkinkan darah meninggalkan penis. Meningkatnya aliran darah keruang-ruang penis ini tidak akan mampu keluar, yang menyebabkan jaringan spons ditengah penis membengkak lebih besar dan penis mengeras seperti batang kayu.
Fase keterangsangan merupakan pengalaman yang menyenangkan karena pada tahap ini otak menghasilkan endorfin, semacam morfin alamiah. Selain itu, ereksi juga menyenangkan ketika ada kontak dengan bagian-bagan peka pada kepala penis. Semakin lama fase keterangsangan ini berlangsung, maka makin kuatlah orgasme yang tercapai.

2. Fase Plateau
    Setelah penis terisi dengan darah dan ereksi keras dan kaku, maka sudah masuk pada tahap keterangsangan seksual, tahap ini dapat berlangsung lama. Dalam literatur kedokteran, fase ini juga bisa disebut fase plateau dan terjadi selama gairah seksual masih berlanjut namun orgasme belum tercapai.
Pada lelaki yang masih muda, bisa saja rangsangan atau ketegangan menjadi sangat kuat sehingga terjadi ejakulasi spontan.


3. Fase Orgasme
    Fase berikutnya setelah fase plateau yaitu fase orgasme, yang biasanya disertai dengan ejakulasi. Apakah ada perbedaan antara orgasme dengan ejakulasi?
Ternyata orgasme dan ejakulasi adalah dua hal yang berbeda dan tidak selalu terkait. Orgasme tidak dapat dihentikan begitu mulai, karena merupakan proses tidak sadar konstraksi otot dan pelepasan ketegangan. Akan tetapi seorang pria dapat mengontrol seberapa cepat ia mencapai orgasme dengan berbagai cara, yang paling mudah adalah dengan menambah tekanan pada penisnya dengan memperdalam atau memperkeras dorongan pada saat bersenggama.
Begitu taraf perangsangan sudah mencapai titik tertentu, yaitu pada akhir fase keterangsangan, maka tubuh sudah bersiap diri untuk menghadapi kimaks. Tekanan darah menaik, detak jantung makin cepat, nafas makin berat dan dalam, dan konstraksi otot-otot tidak sadar di seluruh tubuh dapat terjadi suatu fenomena yang dapat dianggap sebagai tenaga untuk mendorong lebih dalam ke tubuh pasangan, sehingga meningkatkan kemungkinan semen/sperma berhasil digudangkan kedalam diri pasangan.
Persis sebelum terjadi orgasme, cairan seminal terkumpul dalam kantung kelenjar prostat. Ini menjadi momen yang tidak terlupakan bagi pria, karena tubuhnya merasa menahan sesuatu yang luar biasa dan berkeinginan kuat untuk mengeluarkannya. Jika kita mampu memperpanjang fase menahan itu, maka akan terasa lebih nikmat dalam orgasme.
Kemudian pada saat orgasme, buah zakar akan tertarik makin dekat ke tubuh, saluran urine menutup, dan terjadi serangkaian konstraksi otot yang merupakan orgasme itu sendiri. Konstraksi-konstraksi ini terjadi pada otot-otot didasar penis, otot batang penis disekitar anus, otot pubococcygus dan otot-otot di ujung usus besar.
Semua otot-otot tersebut berkonstraksi sekitar delapan kali, masing-masing dengan interval dua detik, kemudian cairan semifinal dikeluarkan. Biasanya pada konstraksi pertama berupa semprotan yang sangat kuat, sedangkan pada konstraksi berikutnya cuma tetesan. Namun juga ada yang dari awal cuma menetes cairannya, hal ini tergantung pada kondisi otot, berapa lama sejak ejakulasi terakhir dan volume cairan yang terkumpul selama fase keterangsangan.


Sekian tentang penjelasan tentang Belajar Mengenal Fase-Fase Siklus Respons Seksual Pada Laki-Laki dari Raja_Dihati semoga bermanfaat buat kehidupan sobat semua, dan sampai jumpa di materi Pendidikan selanjutnya. Wassalam....



Cpx24.com CPM Program

0 Komentar:

Post a Comment

Pemberitahuan :
Mohon maaf apabila komentar Sobat dari Facebook tidak bisa saya jawab semua, dikarenakan sulit untuk memoderasi komentar dari Facebook, bila sobat ada pertanyaan yang ingin lansung saya jawab, silakan Sobat berkomentar dari id Blogger.

** Jika anda terbantu dengan apa yang ada di blog ini jangan lupa untuk IZIN COPAS dan Ucapan Terimasih pada kotak komentar di bawah.**



close
Chat